Senin, 28 Desember 2009

Kelemahan-Kelamahan Yang Mungkin Terjadi Dalam Berorganisasi

Organisasi adalah sekumpulan orang yang berkumpul dalam suatu wadah yang terdiri dari pimpinan dan anggota-anggotanya yang saling mengikatkan diri dalam sistem. Memiliki Visi, misi dan tujuan bersama. Organisasi dibangun oleh struktur kompleks yang melibatkan banyak parameter dan aspek. Komponen utama organisasi adalah people. dan Dalam struktur organisasi bergaris tentu saja juga masih ada banyak hal-hal keburukan yang akan terjadi,di antaranya anatara lain :

Jenjang organisasi yang terlalu panjang
2. Kemungkinan kekembaran fungsi
3. Satuan-satuan organisasi yang berbeda tujuan ditempatkan dalam satu kelompok
4. Adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari satu orang atasan
5. Pengangkatan atau pemakaian pegawai yang salah
6. Terlalu banyak pejabat yang melapor kepada seorang pimpinan
7. Sebutan jabatan yang tidak jelas fungsinya
8. Satu organisasi hanya membawahi satu satuan organisasi
9. Satuan organisasi yang tidak seimbang fungsinya ditempatkan pada jenjang yang sama
10. Satuan organisasi dengan fungsi menyeluruh hanya ditempatkan di bawah satuan lain secara sah
11. Penamaan suatu fungsi yang tidak jelas
12. Ketidak tepatan dalam menempatkan fungsi yang penting

Dalam proses perjalanannya, setelah organisasi itu berjalan perlu diadakannya suatu evaluasi dan penilaian apakah organisasi tersebut telah berhasil mewujudkan alasan mengapa organisasi itu dibentuk, dan tindakan apa yang perlu diambil selanjutnya diperlukan suatu konsep yang lazim untuk mencapai tujuan yang di inginkan.

Begitu juga kelemahan fungsional yang ada pada suatu institusi pendidikan, bidang boleh dikaji dengan menggunakan berbagai kaedah dan teori. Disini kita juga ambil contoh dalam bidang kajian sosiologi. Sosiologi pendidikan melihat masalah sosial bisa dilihat melalui dua pendekatan yaitu pendekatan makro dan miro. Pendekatan makro merupakan kajian tentang masyarakat secara keseluruhan, manakala pendekatan mikro berkaitan dengan kehidupan manusia yang dibentuk melalui proses interaksi yang kecil di dalam individu itu sendiri bukan dalam suatu kumpulan masyarakat yang besar.
Pendekatan makro boleh dikaji menggunakan dua teori iaitu teori fungsionalis dan teori knflik. Pandangan teori konflik ialah masyarakat berada di dalam keadaan berubah-ubah, berkonflik dan sentiasa ingin memperjuangkan kepentingan masing-masing. Teori fungsionalis pula mengkaji funsi perlakuan sosial atau institusi dalam aktiviti yang menyumbang kepada penerusan masyarakat.
Berdasarkan kepada isu kelemahan akademik dan prestasi pelajar bumi, teori fungsionalis didapati lebih menonjol peranannya. Merton (1949) menyokong teori ini dengan membahagikan kepada dua elemen iaitu fungsi nyata dan fungsi tidak nyata. Fungsi nyata merujuk kepada aktiviti yang ditetapkan seperti pengajaran guru sementara fungsi tidak nyata ialah aktiviti-aktiviti yang tersirat seperti kurikulum tersembunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar