Ricardus menambahkan, alokasi anggaran melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah NTT 2010 untuk menangani kasus HIV/AIDS meningkat signifikan. Dari sebelumnya berkisar Rp 100 juta sampai Rp 200 juta kini mencapai Rp 1,5 miliar. Dengan begitu diharapkan anggaran ini mampu menekan tingginya fluktuasi kasus HIV/AIDS yang telah mencapai 646 kasus.
Lebih jauh Ricardus menjelaskan, dari 646 kasus, 253 orang di antaranya dinyatakan mengidap HIV dan 293 lainnya mengidap AIDS. "Dari jumlah kasus tersebut, tercatat 195 pengidap di antaranya telah meninggal dunia," kata Ricardus. Salah satu komitmen Forum Parlemen DPRD NTT untuk menangani kasus ini yakni mendukung terbentuknya peraturan daerah (Perda) pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
Kasus HIV/AIDS tertinggi di NTT adalah di Kabupaten Belu yang mencapai 189 kasus, Kota Kupang 184 kasus dan Sikka 112 kasus. Jumlah pengidap tertinggi berusia antara 25-49 tahun (80 persen). Sedangkan pengidap berusia antara 0-15 tahun hanya tiga persen, 15-24 tahun mencapai 11 persen dan 50 tahun ke atas tercatat enam persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar